Perkuat Kapasitas Pembudi Daya Maggot, Komisi IV DPR dan Karantina Pertanian Padang Selenggarakan Bi

Administrator 02 Desember 2022 224

Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens) merupakan salah satu pakan alternatif masa depan yang memenuhi persyaratan sebagai sumber protein. Beberapa referensi ilmiah menyebutkan maggot sebagai the future food, high in protein with a small carbon footprint. Bahkan di beberapa negara maju, karena nilai proteinnya yang tinggi, telah memanfaatkan maggot sebagai bahan campuran makanan (from feed to food).

Padang – Menanggapi peluang ekspor maggot dan produk turunannya, Komisi IV DPR RI dan Karantina Pertanian Padang melaksanakan kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor komoditas maggot untuk pembudi daya maggot di wilayah Sumatera Barat, Kamis (1/12).

Anggota Komisi IV DPR, Hermanto, saat membuka acara menyampaikan bahwa dalam budidaya maggot, yang penting adalah merubah mindset dari hal yang menjijikkan menjadi hal yang berharga dan bernilai jual. Diharapkan setelah budidaya maggot berkembang, dapat ditindaklanjuti dengan pengembangan jaringan bisnisnya.

“Saya berharap peserta menyerap dengan sungguh-sungguh materi bimtek untuk dapat diterapkan dalam budidaya maggot untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor yang semakin meningkat,”ujarnya

Kepala karantina Pertanian Padang, Iswan Haryanto, menyampaikan kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor ini merupakan salah satu arahan Kepala Badan Karantina Pertanian untuk senantiasa menggencarkan ekspor komoditas pertanian. “Kedepannya diharapkan kegiatan bimtek dapat dikembangkan juga untuk komoditas-komoditas pertanian lainnya yang mempunyai potensi untuk dikembangkan di Sumbar dan mempunyai potensi ekspor tinggi,”ujar Iswan

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini, Koordinator Keamanan Hayati Hewani, Sri Endah Ekandari, mewakili Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani dan Deni Mahesarani, Sekretaris Asosiasi Maggot Sumatera Barat.

Sri Endah Ekandari menyampaikan wawasan terkait perkarantinaan, pemenuhan persyaratan karantina, dan pemenuhan persyaratan negara tujuan menjadi topik utama materi paparan Endah. Peluang ekspor maggot masih cukup tinggi, tetapi perlu pemahaman pembudi daya dalam proses produksinya agar dapat menjamin keamanan dan mutunya.

Sedangkan Deni Maheari menyampaikan materi terkait teknik budidaya maggot dan peluang bisnis Maggot. Membangun jaringan dan memperkuat komunikasi sangat diperlukan dalam membangun pasar lokal dan ekspor.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pertanian, Bambang, menyambut positif antusiasme pembudi daya maggot Sumbar dalam mengikuti kegiatan Bimtek Akselerasi Ekspor. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah devisa negara melalui pencetakan calon-calon eksportir di Sumbar,”ujarnya


Related Post