Sabtu, 03 / 06 / 2023
Surabaya 30/5. Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya melakukan Fasilitasi Ekspor Sarang Walet ke Tiongkok dengan melalukan Rapat Koordinasi Ekternal Asosiasi Sarang Burung Walet (Birds Nest Industry International Alliance) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Asosiasi Pengusaha Sarang Walet Indonesia pada 27 Mei 2016 di Aula BBKP Surabaya.
Dalam sambutanya, DR drh Retno Oktorina, MMA selaku perwakilan dari BBKP Surabaya menyampaikan bahwa Sarang Burung Walet merupakan salah satu media pembawa hama penyakit hewan yang banyak dilalulintaskan terutama di ekspor ke Tiongkok. Indonesia adalah salah satu penghasil sarang walet terbesar di dunia.
Terhadap sarang burung ini dilakukan tindakan karantina hewan sehingga dihasilkan produk yang bebas hama penyakit dan tidak mengandung cemaran/residu yang melebihi batas ambang yang diperbolehkan, sehingga aman dan layak dikonsumsi manusia.
Peran karantina sebagai institusi pemerintan adalah mendukung akselerasi ekspor. Bentuk dukungan tersebut adalah dengan menjamin kesehatan produk sarang walet yang diekspor bebas dari penyakit (Avian Influenza) dan bebas dari bahaya biologi dan kimia serta melalui sistem ketelusuran yang jelas (traceability).
Sedangkan, dari pihak ketua asosiasi RRT Jimmymenyampaikan bahwa sarang burung walet Indonesia memiliki kualitas terbaik di dunia, karena itu tujuan utama dari kunjungan asosiasi tersebut adalah untuk meningkatkan pembelian sarang walet Indonesia sekaligus meningkatkan pengusaha Indonesia yang melakukan ekspor ke RRT. Dalam kesempatan ini, pihak RRT juga membuka peluang kerjasama antara pengusaha RRT dan pengusaha sarang walet Indonesia.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 40 orang anggota Asosiasi Sarang Burung Walet RRT dan 6 (enam) perusahaan ekportir sarang walet dari Indonesia dan dihadiri juga perwakilan Badan Karantina Pertanian: Heri Afdal dan drh Sri Endah (herny).